tri

Jumat, 12 Desember 2014

sistem peredaran darah



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
            Darah merupakan cairan yang sangat identic dengan warna merah, namun mempunyai peranan yang luar biasa dalam tubuh.Beredarnya darah dalam tubuh tidak dapat terlepas dari alat alat sirkulasi .Sistem sirkulasi membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh bagian tubuh. ketika darah mengalir melalui jaringan di dalam pembuluh mikroskopis yang disebut kapiler, zat zat kimia akan diangkut antar darah dan cairan interstisial yang secara langsung menggenangi sel sel itu
            Dan dalam Al’Qur-an pun telah dijelaskan betapa pentingnya peredaran darah dalam tubuh hewan ataupun manusia. Yang terdapat dalam surah Al Qaaf ayat 16
            Dalam ayat tersebut di jelaskan tentang bagaimana dekatnya allah dengan manusia . Yang dimaksud dalam ayat tersebut ialah pembuluh darah yang terdapat di leher yaitu vena jugular. Jika kita lihat secara anatomis vena jugular membawa darah dari bagian otak cranium/ tempurung kepala dan leher untuk kembali ke jantung , jadi bisa disimpulkan betapa pentingnya pembuluh darah ini.Allah menciptakan darah dan pembuluh darah serta sirkulasi darah amat penting bagi tubuh.


B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman system sirkulasi peredaran darah pada hewan
2. Bagaimana systemsirkulasi  peredaran darah pada manusia

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui system sirkulasi peredaran darah pada hewan
2. Mengetahui system sirkulasi peredaran darah pada manusia





BAB II
PEMBAHASAN
A. Sirkulasi pada hewan
1.Hewan invertebrate mempunyai rongga gastrovaskuler /system sirkulasi untuk transport internal.
            A. Rongga gastrovaskuler
            Tubuh hewan  hidra dan organisme cnidiria memiliki system yang khusus sehingga tidak memerlukan transport internal. Dinding tubuh yang hanya tersusun atas dua sel tebalnya membungkus rongga gastrovakuler tengah yang mempunyai fungsi ganda untuk pencernaan dan pengiriman ke seluruh tubuh. Cairan di dalam rongga itu terhubung dengan air yang berada di luar sebuah pembukaan tunggal, dengan demikian baik lapisan dalam maupun lapisan luar jaringan digenangi oleh cairan. Cabang cabang tipis rongga gastrovakuler memanjang ke dalam tentakel hidra dan beberapa hewan cnidiria bahkan mempunyai rongga gastrovakuler yang lebih rumit
            Cacing pipih dan cacing planaria lainnya juga memiliki rongga gastrovaskuler yang mempertukarkan materi dengan lingkungan melalui sebuah pembukaan tunggal . Bentuk tubuh yang pipih dan percabangan rongga gastrovaskuler di seluruh tubuh yang pipih dan bercabang rongga gastrovakuler di seluruh tubuh hewan itu menjamin bahwa sel tergenangi oleh medium yang sesuai.
           
            B. Sistem sirkulasi terbuka dan tertutup
            Rongga gastrovaskuler tidak memadai untuk transport internal di dalam tubuh hewan yang mempunyai banyak lapisan sel khususnya jika hewan tersebut hidup di luar air . Pada serangga artropoda lain, dan sebagian besar moluska darah menggenangi organ internal secara langsung . Pengaturan ini disebut system sirkulasi terbuka.


            Dalam system sirkulasi tertutup , darah hanya akan terdapat secara terbatas dalam pembuluh dan terpisahkan dari cairan interstisial Contohnya cacing tanah, cumi cumi gurita dan vertebrata, memiliki system sirkulasi tertutup
2. Filogen vertebrata tercermin dalam adaptasi system kardioviskular
            Transpor internal pada manusia dan vertebrata lain dapat dilakukan melalui system sirkulasi tertutup , yang juga disebut sebagian system kardiovaskuler . Komponen system kardiovaskuler adalah jantung pembuluh darah dan darah. Jantung mempunyai atrium atau dua atria (jamak) yaitu ruangan (bilik) yang menerima darah yang kembali ke jantung. Arteri vena dan kapiler adalah tiga jenis utama pembuluh darah yang dalam tubuh manusia panjangnya ditaksir mencapai 100.00 km . Arteri membawa darah meninggalkan jantung menuju organ organ seluruh tubuh . Didalam rongga ini arteri bercabang menjadi arteriola pembuluh kecil yang mengirimkan darah ke kapiler . Kapiler adalah pembuluh mikroskopi s dengan dinding yang sangat tipis dan berpori . Jaringan kerja pembuluh ini yang disebut hamparan kapiler menginfiltrasi setiap jaringan .Vena mengembalikkan darah ke jantung .
            Sistem kardiovaskular  vertebrata merupakan adaptasi system kardiovaskular berkolasi dengan pernafasan insang pada verebrata akuatik dan pernafasan paru paru pada vertebrata terrestrial (darat)
            Seekor ikan mempunyai jantung dengan dua ruangan utama, yaitu satu atrium dan satu ventrikel . Darah yang di pompa ke ventrikel mengalir pertama tama ke insang tempat terjadinya pengambilan oksigen oleh darah dan pembebasan karbon dioksida melewati dinding kapiler .Kapiler insang mengumpul ke dalam suatu pembuluh yang membawa darah yang kaya akan oksigen ke hamparan kapiler di semua bagian tubuh lainnya. Darah kemudian kkembali melalui vena ke atrium jantung
            Katak dan amphibi mempunyai jantung dan berbilik tiga , dengan dua atria dan stu ventrikel. Ventrikel akan memompahkan darah ke dalam sebuah arteri bercabang yang mengarhkan darah melalui dua sirkuit pulmokutaneus dan sirkuit sistematik . Sirkuit pulmokutaneus mengarah ke jaringan pertukaran gas di mana darah akan mengambil oksigen sembari mengalir melalui kapiler . Darah yang kaya oksigen kembali ke atrium kiri jantung dan kemudian sebagian besar di antaranya di pompa ke dalam sirkuit sistematik. Sirkuit sistematik membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh dan kemudian mengembalikkan darah yang miskin oksigen ke atrium kanan vena. skema ini disebut sirkulasi ganda. Pada reptilian terdapat lebih sedikt lagi percampuran darah yang kaya oksigen dengan darah yang kurang oksigen dengan darah yang kurang oksigen
            Jantung berbilik empat pada burung dan juga mamalia mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda sirkuit sistematik dan sirkuit pulmoner, bagian kiri jantung hanya menangani darah yang kaya oksigen sementara bagian kanan jantung hanya menerima dan memompakan darah yang sedikit oksigen . Pengiriman oksigen ke seluruh bagian tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya oksigen dengan darah yang kurang oksigen dan sirkulasi ganda akan memulihkan tekanan setelah darah baru saja lewat melalui kapiler paru paru.










B. Sirkulasi pada Manusia danHewan Mamalia
1. Sirkulasi ganda pada mamalia dan manusia bergantung pada anatomi dan suklus pemompa jantung.
            A. Pendalaman Jantung
Jantung manusia yang berada persis di bawah tulang dada (sternum) berukukuran satu kepalan tangan . Jantung terutama tersusun dari jaringan otot jantung . Kedua atria mempunyai dinding yang relatif tipis dan berfungsi sebagai ruangan penampungan bagi darah yang kembali ke jantung dan hanya memompa darah dalam jarak yang sangat dekat menuju ventrikel. Ventrikel mempunyai dinding yang lebih tebal dan jauh lebih kuat dibandingkan dengan atrium khusunya vertrikel kiri yang harus memompa darah kelseluruh organ tubuh melalui sirkuit sistematik.

Empat katup jantung yang masing masing terdiri dari kelopak flaps jaringan ikat berfungsi untuk mencegah aliran balik darah. Antara setiap atrium dan ventrikel terdapat katup atrioventrikel . Katup AV diteambatkan oleh serabut kuat yang mencegah terjadinya perputara balik balik aliran darah dari dalam ke luar.Katup semilunar terletak di kedua pintu keluar jantung , tempat aorta meninggalkan ventrikel kanan . Darah di pompakan keluar dan masuk ke dalam arteri yang diciptakan oleh kontraksi ventrikel, ketika ventrikel berelaksasi darah mulai mengalir kembali menuju jantung .
Satu urutan lengkap pemompaan dan pengisian disebut siklus jantung (cardiac cycle). Fase kontraksi siklus disebut sistol, dan fase relaksasi disebut diastole.
Otot jantung berkontraksi (sistol) dan berelaksasi (diastole) dalam satu siklus yang berirama. Bagi seorang manusia dewasa dalam keadaan istirahat dengan denyut nadi sekitar 75 denyutan permenit, satu siklus jantung sempurna memerlukan waktu 0,8 detik. Selama fase relaksasi (atriu dan ventrikel dalam keadaan diastole) yang berlangsung sekitar 0,4 detik , darah yang kembali dari vena besar mengalir ke dalam atrium dan ventrikel. Dalam waktu singkat (sekitar 0,1 detik) sistol atrium kemudian memaksa semua darah yang masih tersisa kaluar dari atrium ke dalam. Selama 0,3 detik sisa siklus jantung , sistol ventrikel akan memompa darah ke dalam arteri besar.
            B. Pemeliharaan Denyut Jantung- Berirama Jantung
            Masing masing sel otot jantung yang dikeluarkan dari jantung dan diamati dengan mikroskop dapat terlihat berdenyut. Daerah jantung yang disebut nodus(simpul) sinoatrium atau pacu jantung mempertahankan irama jantung pemompa jantung dengan cara menentukan laju kontarksi semua sel otot jantung dengan cara menentukan laju kontraksi semua sel otot jantung. Terbuat dari jaringan sel otot khusus nodus SA terletak di dinding atrium kanan dekat dengan titik di mana vena cava superior memasuki jantung . Nodus SA membangkitkan implus listrik mirip seperti implus yang dihasilkan oleh sels el saraf . karena sel otot jantung disambung melalui cakram berintekalar.
            Impuls yang merambat melalui melalui otot jantung selama siklus jantung menghasilkan arus lisrik yang dihantarkan melalui cairan tubuh ke permukaan tubuh dimana arus tersebut dapat di deteksi dengan elektroda yang di tempatkan pada kulit dan direkam sebagai elektrokardioram (ECG dan EKG). Suhu tubuh juga merupakan factor lain yang menentukan pacu jantung.
2. Perbedaan Strukturual pada Arteri, Vena dan, Kapiler
Dinding arteri atau vena mempunyai tiga lapisan yang serupapada bagian luar jaringan ikat dengan serat elastis memungkinkan pembuluh tersebut meregang dan memendek. Lapisan tengah terdiri dari atas otot polos dan serat yang lebih elastis, yang melapisi semua pembuluh darah termasuk kapiler adalah endothelium.
Perbedaan structural pada dinding arteri vena atau kapiler berkorelasi dengan fungsinya yang saling berlainan. contohnya lapisan kapiler hanya memilki dinding pembuluh tipis yang hanya terdiri atas endothelium dan membrane basal. struktur itu mempermudah pertukaran zat antara darah dan cairan interstisial yang menggenangi sel. Arteri mempunyai lapisan tengah dan lapisan luar yang lebih tebal debandingkan dengan vena . Dinding arteri yang lebih tebal menyediakan kekuatan dan elastisitas yang mengakomodasi aliran darah yang di pompa secara cepat pada tekanan tinggi melalui arteri oleh jantung. Vena dengan dinding yang lebih tipis mengirimkan darah kembali ke jantung dngan kecepatan dan tekanan rendah setelah darah itu melewati hamparan kapiler.
Di dalam vena besar kelepak kelepak jaringan berfungsi sebagai katup satu arah memungkinkan darah hanya mengalir menuju jantung.
3. Hukum Fisika yang Mengatur pergerakan Cairan Melalui Pipa Mempengaruhi aliran darah dan tekanan darah
            A. Kecepatan Aliran Darah
Di dalam aorta darah mengalir lebih dari seribu kali lebih ceoat (rata rata sekitar 30cm/detik) dibandingkan dengan di kapiler (sekitar 0,026 cm/detik). Hukum kontinuitas yaitu hokum mengenai aliran cairan melalui pipa, Jika diameter suatu pipa berubah sepanjang pipa tersebut cairan akan mengalir lebih cepat melalui segmen yang lebih sempit dibandingkan dengan ketika ia mengalir melewati segmen lebar.Berdasrkan hokum kontinuitas pada mulanya mungkin terlihat bahwa darah mengalir lebih cepat mmelalui kapiler di bandingkan melalui arteri karena diameter kapiler jauh lebih kecil. Ketika darah meninggalkan hamparan kapiler dan lewat memasuki ke venula dan vena kecepatan meningkat kembali , sebagai hasil dari pengurangan total luas penampang.
            B. Tekanan Darah
Ciran memberikan suatu gaya yang disebut hidrostatik terhadap permukaan yang mengadakan kontak dengan cairan tersebut dan tekanan inilah yang menggerakan cairan melalui pipa itu, gaya hidrostatik yang diberikan oleh darah terhadap dinding pembuluh darah disebut tekanan darah. Tekanan darah adalah gaya utama yang mendorong darah ke jantung melalui arteri dan arteriola ke hamparan kapiler .
Tekanan darah di tentukan oleh curah jantung dan sebagian lagi oleh derahat resistensi peripheral terhadap aliran darah alam areriola yang merupakan penyempitan (leher botol) pada system sirkulasi.




4. Transfer zat zat antara darah dan cairan interstisial terjadi melintasi dinding tipis kapiler.
            A. Aliran Darah Melalui Hamparan Kapiler
Suplai darah ke hamparan kapiler bervariasi sesuai lokasi karena darah di alihkan ke satu tujuan yang lain.
            B. Pertukaran pada Kapiler
Transfer zat zat yang sangat penting antara darah dan cairan interstisial yang menggenangi sel sel berlangsung melintasi dinding endotelium dalam bentuk vesikula yang terbentuk  melalui endositosis pada salah satu sisi sel dan kemudian membebaskan isinya melalui eksositosis pada sisi yang berlawanan , zat zat yang lain misalnya hanya sekedar berdifusi menuruni gradien konsentrasi melewati membrane sel endothelium . Difusi juga dapat terjadi melalui celah antara sel yang bersebelahan, akan tetapi transport melalui celah sebagian besar terjadi melalui aliran masal yaitu pergerakan cairan akibat adanya tekanan.

5. Sistem Limfatik Mengembalikan Cairan Kedalam darah dan membantu dalam pertahanan Tubuh.
Cairan dan protein yang hilang pada saat mengalir melalui kapiler akan kembali ke adarh melalui system limfatik, atau system getah bening. Pembunuh limfa seperti vena mempunyai katup mencegah aliran balik cairan menuju kapiler . Kontraksi ritmik berirama dinding pembuluh tersebut membantu mengalirkan cairan ke dalam kapiler limfatik . seperti vena pembuluh limfa juga sangat bergantung pada pergerakan otot rangka untuk memeras cairan ke arah jantung. Di sepanjang pembuluh limfa terdapat organ yang di sebut nodus (simpul) limfa, di dalam nodus limfa terdapat jaringan ikat yang berbentuk seperti sarang lebah dengan ruangan ruangan yang penuh dengan sel darah putih.

6. Darah adalah Jaringan ikat dengan sel sel yang Tersuspensi dalam plasma.
            A. Plasma
Plasma darah mengandung sekitar 90% air, di antara berbagai jenis zat yang larut air terdapat garam garam anorganik yang terkadang disebut sebagai elektrolit darah  dan terdapat di dalam plasma dalam bentuk ion terlarut. Secara kolektif protein plasma bertindak sebagai penyanga melawan perubuhan pH membantu memepertahankan keseimbangan osmotic antara darah dan cairan interstisial dan turut mempengaruhi viskositas dan kekentalan darah.
Plasma juga mengandung berbagai zat yang berpindah pindah dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain, yang meliputi nutrient , produk buangan metabolisme gas gas respirasi dan hormone.
            B. Unsur Seluler
Terdapat dua kelas sel yang tersebar di seluruh plasma darah, sel darah merah yang mengangkut oksigen, sel darah putih yang berfungsi mempertahankan tubuh, dan unsur seluler yang ketiga keeping darah. adalah bagian bagian sel yang terlibat dalam penggumpalan darah.
Sel darah merah atau eritrosit merupakan sel darah yang paling banyak umlahnya, jauh melebihi yang lain. Setiap milimeter kubik darah manusia mengandung 5 sampai 6 juta sel darah merah , dan terdapat sekitar 25 triliun jenis sel dalam 5liter darah dalam tubuh. Meskipun sel darah merah berukuran sangat kecil sel itu mengandung 250 juta haemoglobin jenis protein pengikat dan pembawa oksigen.
Terdapat lima jenis darah putih atau leukosit yaitu monosit, neutrophil, basophil, eosinophil dan limfosit. Fungsinya secara kolektif adalah untuk melawan dan memerangi infeksi dengan berbagai cara .
Unsur seluler ketiga darah , keeping darah (platelet) atau trombosit adalah fragmen sel dngan diameter sekitar 2 sampai 3 um . Keping darah tidak mempunyai nucleus dan bermula dari suatu fragmen sitoplasmik yang memisah dari sel besar dalam sumsum tulang Keping darah kemudian memasuki darah dan berfungsi dalam proses penting penggumpalan darah.

            C. Sel Induk dan Penggantian Unsur Unsur Seluler.
Unsur Unsur seluler darah (eritrosit, leukosit, dan trombosit) akan menjadi rusak dan digantikan secara konstan sepanjang hidup seseorang . Eritrosit leukosit dan trombosit berkembang dari sumber yang sama suatu populasi tunggal sel yang disebut sel induk pluripotent dalam sumsum merah tulang, khususnya tulang rusuk, tulang punggung, tulang dada, dan pelvis.
Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negative yang sensitive terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah. Jika jaringan itu tidak menerima oksigen yang mencukupi ginjal akan mengubah sejenis protein plasma menjadi hormone yang disebut eritropoietin, yang merangsang produksi eritrosit dalam sumsum tulang.
D. Penggumpalan Darah
Bahan erekat yag ada dalam darah kita dalam bentuk inaktif disebut fibrinogen . Gumpalan darah akan terbentuk apabila hanya ketika protein plasma ini diubah ke dalam bentuk aktifnya, fibrin yang menggumpal menjadi benang benang yang membentuk anyaman gumpalan gumpalan.

7. Penyakit Kardiovaskular adalah penyakit Penyebab utama kematian di Amerika
Lebih dari semua kematian di Amerika serikat di sebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, akibat umumnya adalah serangan jantung atau stroke. Serangan jantung adalah kematian jaringan otot jantung yang disebabkan penyumbatan dalam jangka waktu yang lama satu atau lebih arteri coroner yang merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah kaya oksigen ke jantung. Stroke adalah kematian jaringan saraf otak , umumnya disebabkan oleh penyumbatan arteri di kepala .
Hipertensi juga turut menyebabkan atrosklerosis dan meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke. Aterosklerosis cenderung meningkatkan tekanan darah akibat penyemitan lubang pembuluh darah dan mengurangi elastisitasnya.



BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Darah merupakan cairan yang terdapat dalam semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat zat dan oksigen yang dibutuhkan bagi tubuh mengangkut bahan bahan kimia hasil metabolisme dan juga sebagai pertahan diri terhadap bakteri dan virus. Pada hewan lain fungsi darah ialah mengangkut oksigen dari paru paru atau insang ke seluruh tubuh. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah, serta jantung. Dan darah manusia terdiri dari plasma darah dan sel sel darah yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih( leukosit), dan keeping darah (trombosit).

B. SARAN
Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini kami sebagai penulis belum dapat mengakui bahwa makalah ini benar benar sempurna . Dengan iu kami meminta saran serta kritiknya untyk memperbaiki karya makalah ini, , semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi semua orang.

C. DAFTAR PUSTAKA
- Buku biologi Campbell (Neil A. ) Jilid 2  Edisi 5












Senin, 20 Oktober 2014

Makalah SEJARAH PERADABAN ISLAM

Tugas kelompok 7
MASA KEMUNDURAN PENDIDIKAN ISLAM
Diajukan Guna Melengkapi Tugas Mata Kuliah
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
JUR / KLS / SEMESTER: PAI / H / 1
DOSEN : ERIKSAN, M.Pd.I
Disusun oleh :
1.      Rifki Miftakhul Ulum (1411010383)
2.      Rodiana fitria (1411010388)
3.      Tri Widayati (1411010409)
 



 



FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
2014/2015

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penyusun makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah atas junjungan kita nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya kelak diyaumil akhir nanti.
Untuk lebih jelasnya berikut ini saya akan menguraikan dari mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam dengan pembahasan “Masa Kemunduran Pendidikan Islam” yang mudah-mudahan dapat berguna bagi pembaca khususnya dan bagi kita semua.
Demikianlah makalah ini kami buat dan sekiranya ada kekurangan yang terdapat dalam makalah ini kami mohon maaf dan kami siap menerima kritikan yang dapat memotivasi kami kedepannya , terutama dari Bapak Eriksan dan dari teman-teman yang membaca makalah ini. Kami berharap setelah membaca makalah yang sederhana ini kita dapat menambah ilmu dan wawasan kita semua.
Wassalamualaikum wr.wb



                                                              Bandar Lampung,27 September 2014


                                                                                     Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Tujuan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sebab-sebab terjadinya Kemunduran Pendidikan Islam
2.2 Corak Kemunduran Pendidikan Islam
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
                                                                           














BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pendidikan Islam secara khusus tidak dapat disamakan dengan makna pendidikan secara umum. Pendidikan Islam dikenal dan diyakini oleh penganut agama Islam sebagai suatu kegiatan pendidikan yang bersumber dari pokok ajaran Islam (al-Quran) dan al-Hadits sebagai penjelasnya. Pendidikan Islam yang mulai dirintis sejak turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW mengalami pasang dan surut seiring dengan perjalanan panjangnya melintasi ruang dan waktu hingga masa sekarang.Hal tersebut bergantung pada bagaimana pelaku sejarah pada masanya itu melaksanakan proses pendidikan.
Puncak kejayaan pendidikan Islam dimulai dengan berkembang luasnya lembaga-lembaga pendidikan Islam dan madrasah-madrasah formal di berbagai pusat kebudayaan Islam. Hal ini dipengaruhi oleh jiwa dan semangat kaum muslimin pada waktu itu yang sangat dalam penghayatan dan pengamalannya terhadap ajaran Islam.
Namun pendidikan Islam yang pernah mengalami masa puncak tersebut, lambat laun mulai mengalami kemerosotan jika dibandingkan dengan masa sebelumnya. Peristiwa ini belangsung sejak jatuhnya kota Baghdad di bagian Timur dan kota Cordova di bagian Barat yang keduanya adalah menjadi pusat pendidikan Islam pada waktu itu. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang juga menjadi sebab kemunduran pendidikan Islam.
Dengan demikian, dalam sebuah lembaga pendidikan pasti terjadi pertumbuhan dan perkembangan, dan ini sama halnya dengan pendidikan Islam. Dalam pendidikan Islam ada beberapa masa yaitu masa perintisan, masa kejayaan, masa kemunduran, dan ada pula masa pembaharuan. Maka dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan beberapa bagian penting yang terkait dengan masa kemunduran.

1.2 Rumusan Masalah
1. Kapan masa kemunduran pendidikan islam berlangsung?
2. Apa sebab terjadinya kemunduran pendidikan islam?
3. Dalam bidang apa saja kemunduran pendidikan islam?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui masa kemunduran pendidikan islam
2. Mengetahui sebab terjadinya kemunduran pendidikan islam
3. Mengetahui berbagai bidang kemunduran pendidikan islam












BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sebab-sebab terjadinya Kemunduran Pendidikan Islam
1. Kejatuhan Baghdad di Timur dan Cordova di Barat
a. Kejatuhan Baghdad (1258 M)
            Masa Daulah Abbasiyah dikenal sebagai masa keemasan. Namun, dengan kejatuhan Baghdad di Timur (1258 M) sebagai awal periode kemunduran pendidikan yang ditandai kemunduran intelektual. Menurut para sejarah diantara faktor-faktor yang menyebabkan keruntuhan daulah abbasiyah dapat dikelompokkan menjadi dua faktor: (1) faktor internal, (2) faktor eksternal.
1)      Faktor Internal
a)      Perpecahan ,perebutan kekuasaan dan pengaruh dalam keluarga Abbasiyah sendiri. Walaupun hal tersebut terjadi di dalam lingkungan keluarga sendiri, namun mempunyai pengaruh yang dalam dan luas sampai ke pendidikan islam.
b)      Gaya hidup yang berlebih-lebihan, oleh sebagian khalifah bahkan diikuti oleh keluarga, mereka dapat mendatangkan malapetaka. Sebagaimana pada diri khalifah al-Mu’taz. Al-mu’taz adalah khalifah pertama yang mengadakan kendaraan dengan memakai hiasan emas. Sehingga mereka menghabiskan uang yang tersedia di Bait al-Mal.
c)      Kelemahan sebagian dari khalifah, khalifah merupakan pusat dari struktur kekuasaan pemerintahan, seharusnya dipegang oleh orang-orang yang kuat dipandang dari berbagai segi. Namun, pada masa kemunduran kelemahan khalaifah merupakan sebab diantara sekian banyak sebab-sebab yang membawa kemunduran dan kehancurandi bidang pemerintahan.
d)     Pada masa tertentu hanya sebagai lambang, khalifah tunduk dibawah kekuasaan orang-orang yang berkuasa dibawahnya. Khalifah sewaktu-waktunya dapat diturunkan bahkan kalau perlu dapat saja dibunuh.
e)      Persaingan dan pertentangan antar unsur Arab, Persia, dan Turki, pada masa Daulah Abbasiyah itu erat sekkali kaitannya dengan perpecahan dan perebutan kekuasaan serta pengaruh dalam keluarga khalifah
f)       Perpecahan yang disebabkan perbedaan mazhab, menyebabkan terjadinya pertentangan dan perpecahan karena masing-masing mazhab mengaku bahwa mazhabnya yang benar dan mazhab yg lain adalah salah.
2)      Faktor-faktor Eksternal
a)      Berkembangannya ajaran teologi asy’ari dan tasawuf al-Ghazali yang mengajarkan tawakal dan fatalisme
b)      Dominan pengaruh Turki di dunia Islam
c)      Serangan Mongol ke Baghdad
d)     Perang Salib
b. Kejatuhan Cordova (1236 M)
            Setelah mencapai kemajuan dan kesuksesan kurang lebih selama delapan abad Andalusia (Spanyol) menjadi kiblat ilmu pengetahuan. Jika Baghdad mengalami masa kemunduran dan kehancuran setelah mencapai puncak kejayaannya, maka Cordova di Andalusia mengalami hal yang sama.
1)      Faktor Internal
a)      Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan yang menyebabkan munculnya perebutan kekuasaan di antara ahli waris kerajaan.
b)      Lemahnya figur dan kharismatik yang dimiliki khalifah. Khalifah tidak lebih sebagai simbol saja, sedangkan yang menjalankan pemerintahan sepenuhnya ditangan Wazir.
c)      Terjadinya perselisihan di kalangan umat Islam itu sendiri yang disebabkan perbedaan kepentingan
d)     Tatkala umat islam menguasai Andalusia,kebijakan para penguasa Muslim tidak melalukan Islamisasi secara sempurna tetapi membiarkan orang-orang kristen mempertahankan hukum dan tradisi mereka asalkan tetapkan tetap membayar upeti dan tidak mengadakan perlawanan bersenjata. Dan tatkala umat islam mengalami kelemahan,mereka bangkit menghancurkan umat islam.
e)      Munculnya Muluk al-Thawaif (kerajaan-kerajaan kecil) yang masing-masing saling berebut kekuasaan.
2)      Faktor Eksternal
Daulah Ummayyah yang berada dalam posisi yang lemah karena faktor-faktor tersebut diatas, muncul serangan dari kristen yang sudah menyatu. Akibatnya Cordova jatuh di bawah kekuasaan Kristen. Dengan jatuhnya Cordova, mka daerah kekuasaan Daulah Umayyah yang lainnya dapat pula dikuasai oleh orang Kristen dengan mudah.[1]

            M.M Sharif dalam bukunya Muslim Thought, mengungkapkan gejala kemunduran pendidikan dan kebudayaan islam tersebut sebagai berikut: “...telah kita saksikan bahwa pikiran Islam telah melaksanakan satu kemajuan yang hebat dalam jangka waktu yang terletak diantara abad ke VIII dan abad ke XIII M...sebagai satu perbekalan yang matang untuk menjadi dasar pokok dalam mengadakan pembangkitan Eropa(renaissance)”
            Selanjutnya diungkapkan oleh M.M Sharif, bahwa pikiran Islam menurun setelah abad ke XIII M dan terus melemah sampai abad ke XVIII M.
1)      Telah berkelebihan filsafat Islam, Al-Ghazali mendapat sukses di Timur dan Ibnu Rusyd mendapat sukses di Barat.
2)      Umat islam terutama para pemerintahannya melalaikan ilmu pengetahuan dan kebudayaan dan tidak memberi kesempatan untuk berkembang.
3)      Terjadinya pemberontakan yang dibarengi dengan serangan dari luar, sehingga menimbulkan kehancuran yang mengakibatkan berhentinya kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan.[2]
          Dengan semakin ditinggalkannya pendidikan intelektual, maka semakin statis perkembangan kebudayaan islam, karna daya intelektual generasi penerusnya tidak mampu mengadakan kreasi-kreasi budaya baru. Kehancuran total yang dialami oleh kota Baghdad dan Granada sebagai pusat-pusat pendidikan dan kebudayaan,menandai runtuhnya sendi pendidikan dan kebudayaan islam. Kebekuan intelektual dalam kehidupan kaum muslimin yang diwarnai dengan berkembangnya berbagai macam aliran sufi yang karena terlalu toleran terhadap ajaran mistik yang berasal dari agama lain (Hindu, Budha, Neo Platonisme) telah memunculkan berbagai macam tarikat yang menyimpang jauh dari ajaran islam, telah memunculkan berbagai tariqat yang menyimpang jauh dari ajaran agama islam.[3]
         
2.2 Corak Kemunduran Pendidikan Islam
          Kehancuran total yang dialami oleh Baghdad dan Cordova sebagai pusat-pusat pendidikan dan kebudayaan Islam, menandai runtuhnya sendi pendidikan dan kebudayaan islam. Daya intelektual umat islam tidak mampu untuk mengatasi persoalan-persoalan baru sebagai akibat perkembangan zaman. Dan sebagian besar negeri Islam dijajah oleh bangsa Barat.
Corak kemunduran pendidikan Islam dapat diliat dari beberapa aspek:
1.             Bidang intelektual
          Kemunduran dalam bidang intelektual ditandai dengan ketidakmampuan umat Islam untuk mempergunakan akalnya dalam mengembangkan ilmu-ilmu keislaman. Menurut fazlal Rhman gejala kemunduran intelektual ditandai dengan penutupan Ijtihad(pemikiran yang original dan bebas)
2.             Bidang akidah dan ibadah
          Perbuatan syirik dan khurafat sudah membudaya, sedangkan dalam bidang ibadah adalah dengan masuknya hal-hal yang bersifat bid’ah ke dalam pengalaman ibadah. Menurut M.Nathir akibat perbuatan syirik bid’ah dan khurafat maka kemurnian tauhid terancam.
3.             Bidang hukum
          Kemunduran dalam bidang hukum disebabkan ditutupnya pintu ijtihad, yang terjadi adalah berkembangnya taklis buta dikalangan umat islam. Dengan sikap hidup yang fatalistis tersebut kehidupan mereka sangat statis.
4.             Bidang kurikulum
          Terlihatdari sedikitnya mata pelajaran dilembaga pendidikan Islam di seluruh dunia Islam. Mata pelajaran agama yang berorientasi kepada kehidupan akhirat seperti fiqh, akhlak, tasawuf lebih banyak dibanding dengan ilmu-ilmu keislaman yang berorientasi kepada kehidupan dunia seperti filsafat, ilmu fisika, matematika, biologi dihilangkan bahkan ada lembaga yang mengharamkan mata pelajaran filsafat.
5.             Bidang karya ilmiah
          Pada masa kemunduran tidak ada lagi buku-buku ilmu keislaman yang dihasilkan oleh para sarjana muslim. Pembelajaran tidak menghasilkan ilmu yang baru tetapi hanya menghasilkan syarah(komentar). Karya-karya tertentu mengenai teologi rasional tertimbun dalam lebih dari setengah lusin lapisan komentar.
6.             Bidang kehidupan dan tradisi kelembagaan
          Pada masa kemunduran ini kehidupan di lembaga pendidikan di tengh-tengah masyarakat adalah kehidupan Zuhud. Akibat kehancuran ini dalam bidang kehidupan intelektual dan material adalah beralihnya secara dratis pusat-pusat kebudayaan dari dunia Islam ke Eropa. Dalam kondisi ini menyebabkan umat islam mencari peganagn dan sandaran hidup yang bisa mengarahkan kehidupan mereka. Paham jabariyah dalam islam menyebar luas. Dengan kondisi seperti itu berkembanglah berbagai sistem riyadah dan atau cara tertentu yang dikembangkan untuk para murid yang disebut “Thariqat”.

          Keadaan yang demikian berlangsung selama masa kemunduruan kebudayaan dan pendidikan islam sampai dengan abad ke 12 H/ 18 M. Baru pada pertengahan abad ke 12 H/ 18 M tersebut timbullah disana—sini usaha untuk mmengadakan permurnian kembali ajaran-ajaran Islam yang nampak di Jazirah Arab oleh Muhammad Ibnu Abd al-Wahab(1115-1206 H)  dan di India oleh Syah Waliullah (1113-1176 H) .Usaha pemurnian tersebut mengarah kepada dua sasaran pokok yaitu
(1)   Mengembalikan ajaran islam kepada unsur-unsur aslinya, dengan bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, membuang segala bi’dah dan khurafat serta pengaruh dari ajaran lainyang dimasukkan oleh kaum sufi
(2)   Membuka pintu ijtihad yang telah beberapa abad sebelumnya dinyatakan ditutup.Gerakan pemurnian ini adalah merupakan tahap awal dari gerakan pembaharuan yang nanti dilaksanakan pada akhir abad ke 13H/19 M.




















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah diatas dapat penyusun simpulkan :
1.             Kemunduran pendidikan islam terjadi saat Baghdad jatuh pada tahun 1258 M dan Jatuhnya Cordova pada tahun 1236 M.
2.             Kemunduran ini disebakan oleh jatuh Baghdad dan Cordova dengan faktor-faktor internal maupun eksternal
3.             Pada masa kemunduran pendidikan islam dan ada beberapa bidang yang ikut jatuh diantaranya Bidang Intelektual, Akidah dan Ibadah, Bidang Hukum,Bidang Kurikulum dan Karya ilmiah, Bidang Kehidupan dan Tradis Kelembagaan.
3.2         Saran
          Demikianlah makalah mengenai “Masa Kemunduran Pendidikan Islam” semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Penulis mengharapkan makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita dan senantiasa mendekatkan diri kita kepada Allah SWT














DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an
Al-Hadist
Ramayulis. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam mulia..
Syarif, Muslim Thought Diponegoro, Bandung, hal. 161-164
Zuhairini, dkk. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Bumi Aksara. Jakarta. Hal.111









[1]           Ramayulis. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: kalam mulia,h.109
[2]           M.M. Syarif, Muslim Thought Diponegoro, Bandung, hal. 161-164
[3] Dra. Zuhairini, dkk. Sejarah Pendidikan Islam. Bumi Aksara. Jakarta,2011. Hal.111