Tugas
kelompok 7
MASA KEMUNDURAN PENDIDIKAN ISLAM
Diajukan Guna Melengkapi Tugas Mata
Kuliah
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
JUR / KLS / SEMESTER: PAI / H / 1
DOSEN
: ERIKSAN, M.Pd.I
Disusun oleh :
1.
Rifki
Miftakhul Ulum (1411010383)
2.
Rodiana
fitria (1411010388)
3.
Tri
Widayati (1411010409)
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
2014/2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
wr.wb
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penyusun makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah atas junjungan
kita nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya kelak diyaumil akhir
nanti.
Untuk
lebih jelasnya berikut ini saya akan menguraikan dari mata kuliah Sejarah
Pendidikan Islam dengan pembahasan “Masa
Kemunduran Pendidikan Islam” yang mudah-mudahan dapat berguna bagi pembaca
khususnya dan bagi kita semua.
Demikianlah
makalah ini kami buat dan sekiranya ada kekurangan yang terdapat dalam makalah
ini kami mohon maaf dan kami siap menerima kritikan yang dapat memotivasi kami
kedepannya , terutama dari Bapak Eriksan dan dari teman-teman yang membaca
makalah ini. Kami berharap setelah membaca makalah yang sederhana ini kita
dapat menambah ilmu dan wawasan kita semua.
Wassalamualaikum
wr.wb
Bandar Lampung,27 September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Judul
Kata
Pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Makalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sebab-sebab terjadinya Kemunduran
Pendidikan Islam
2.2
Corak Kemunduran Pendidikan Islam
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pendidikan
Islam secara khusus tidak dapat disamakan dengan makna pendidikan secara umum.
Pendidikan Islam dikenal dan diyakini oleh penganut agama Islam sebagai suatu
kegiatan pendidikan yang bersumber dari pokok ajaran Islam (al-Quran) dan
al-Hadits sebagai penjelasnya. Pendidikan Islam yang mulai dirintis sejak
turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW mengalami pasang dan surut
seiring dengan perjalanan panjangnya melintasi ruang dan waktu hingga masa
sekarang.Hal tersebut bergantung pada bagaimana pelaku sejarah
pada masanya itu melaksanakan proses pendidikan.
Puncak
kejayaan pendidikan Islam dimulai dengan berkembang luasnya lembaga-lembaga
pendidikan Islam dan madrasah-madrasah formal di berbagai pusat kebudayaan
Islam. Hal ini dipengaruhi oleh jiwa dan semangat kaum muslimin pada waktu itu
yang sangat dalam penghayatan dan pengamalannya terhadap ajaran Islam.
Namun
pendidikan Islam yang pernah mengalami masa puncak tersebut, lambat laun mulai
mengalami kemerosotan jika dibandingkan dengan masa sebelumnya. Peristiwa ini
belangsung sejak jatuhnya kota Baghdad di bagian Timur dan kota Cordova di
bagian Barat yang keduanya adalah menjadi pusat pendidikan Islam pada waktu
itu. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang juga menjadi sebab kemunduran
pendidikan Islam.
Dengan
demikian, dalam sebuah lembaga pendidikan pasti terjadi pertumbuhan dan
perkembangan, dan ini sama halnya dengan pendidikan Islam. Dalam pendidikan
Islam ada beberapa masa yaitu masa perintisan, masa kejayaan, masa kemunduran,
dan ada pula masa pembaharuan. Maka dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan
beberapa bagian penting yang terkait dengan masa kemunduran.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Kapan masa kemunduran pendidikan islam berlangsung?
2.
Apa sebab terjadinya kemunduran pendidikan islam?
3.
Dalam bidang apa saja kemunduran pendidikan islam?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui masa kemunduran pendidikan islam
2.
Mengetahui sebab terjadinya kemunduran pendidikan islam
3.
Mengetahui berbagai bidang kemunduran pendidikan islam
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sebab-sebab terjadinya
Kemunduran Pendidikan Islam
1.
Kejatuhan Baghdad di Timur dan Cordova di Barat
a. Kejatuhan Baghdad (1258 M)
Masa
Daulah Abbasiyah dikenal sebagai masa keemasan. Namun, dengan kejatuhan Baghdad
di Timur (1258 M) sebagai awal periode kemunduran pendidikan yang ditandai
kemunduran intelektual. Menurut para sejarah diantara faktor-faktor yang
menyebabkan keruntuhan daulah abbasiyah dapat dikelompokkan menjadi dua faktor:
(1) faktor internal, (2) faktor eksternal.
1) Faktor
Internal
a) Perpecahan
,perebutan kekuasaan dan pengaruh dalam keluarga Abbasiyah sendiri. Walaupun
hal tersebut terjadi di dalam lingkungan keluarga sendiri, namun mempunyai
pengaruh yang dalam dan luas sampai ke pendidikan islam.
b) Gaya
hidup yang berlebih-lebihan, oleh sebagian khalifah bahkan diikuti oleh
keluarga, mereka dapat mendatangkan malapetaka. Sebagaimana pada diri khalifah
al-Mu’taz. Al-mu’taz adalah khalifah pertama yang mengadakan kendaraan dengan
memakai hiasan emas. Sehingga mereka menghabiskan uang yang tersedia di Bait al-Mal.
c) Kelemahan
sebagian dari khalifah, khalifah merupakan pusat dari struktur kekuasaan
pemerintahan, seharusnya dipegang oleh orang-orang yang kuat dipandang dari
berbagai segi. Namun, pada masa kemunduran kelemahan khalaifah merupakan sebab
diantara sekian banyak sebab-sebab yang membawa kemunduran dan kehancurandi
bidang pemerintahan.
d) Pada
masa tertentu hanya sebagai lambang, khalifah tunduk dibawah kekuasaan
orang-orang yang berkuasa dibawahnya. Khalifah sewaktu-waktunya dapat
diturunkan bahkan kalau perlu dapat saja dibunuh.
e) Persaingan
dan pertentangan antar unsur Arab, Persia, dan Turki, pada masa Daulah
Abbasiyah itu erat sekkali kaitannya dengan perpecahan dan perebutan kekuasaan
serta pengaruh dalam keluarga khalifah
f) Perpecahan
yang disebabkan perbedaan mazhab, menyebabkan terjadinya pertentangan dan
perpecahan karena masing-masing mazhab mengaku bahwa mazhabnya yang benar dan
mazhab yg lain adalah salah.
2) Faktor-faktor
Eksternal
a) Berkembangannya
ajaran teologi asy’ari dan tasawuf al-Ghazali yang mengajarkan tawakal dan
fatalisme
b) Dominan
pengaruh Turki di dunia Islam
c) Serangan
Mongol ke Baghdad
d) Perang
Salib
b. Kejatuhan Cordova (1236 M)
Setelah
mencapai kemajuan dan kesuksesan kurang lebih selama delapan abad Andalusia
(Spanyol) menjadi kiblat ilmu pengetahuan. Jika Baghdad mengalami masa
kemunduran dan kehancuran setelah mencapai puncak kejayaannya, maka Cordova di Andalusia
mengalami hal yang sama.
1) Faktor
Internal
a) Tidak
jelasnya sistem peralihan kekuasaan yang menyebabkan munculnya perebutan
kekuasaan di antara ahli waris kerajaan.
b) Lemahnya
figur dan kharismatik yang dimiliki khalifah. Khalifah tidak lebih sebagai simbol
saja, sedangkan yang menjalankan pemerintahan sepenuhnya ditangan Wazir.
c) Terjadinya
perselisihan di kalangan umat Islam itu sendiri yang disebabkan perbedaan
kepentingan
d) Tatkala
umat islam menguasai Andalusia,kebijakan para penguasa Muslim tidak melalukan
Islamisasi secara sempurna tetapi membiarkan orang-orang kristen mempertahankan
hukum dan tradisi mereka asalkan tetapkan tetap membayar upeti dan tidak
mengadakan perlawanan bersenjata. Dan tatkala umat islam mengalami
kelemahan,mereka bangkit menghancurkan umat islam.
e) Munculnya
Muluk al-Thawaif (kerajaan-kerajaan kecil) yang masing-masing saling berebut
kekuasaan.
2) Faktor
Eksternal
Daulah Ummayyah
yang berada dalam posisi yang lemah karena faktor-faktor tersebut diatas,
muncul serangan dari kristen yang sudah menyatu. Akibatnya Cordova jatuh di
bawah kekuasaan Kristen. Dengan jatuhnya Cordova, mka daerah kekuasaan Daulah
Umayyah yang lainnya dapat pula dikuasai oleh orang Kristen dengan mudah.[1]
M.M
Sharif dalam bukunya Muslim Thought,
mengungkapkan gejala kemunduran pendidikan dan kebudayaan islam tersebut
sebagai berikut: “...telah kita saksikan bahwa pikiran Islam telah melaksanakan
satu kemajuan yang hebat dalam jangka waktu yang terletak diantara abad ke VIII
dan abad ke XIII M...sebagai satu perbekalan yang matang untuk menjadi dasar
pokok dalam mengadakan pembangkitan Eropa(renaissance)”
Selanjutnya
diungkapkan oleh M.M Sharif, bahwa pikiran Islam menurun setelah abad ke XIII M
dan terus melemah sampai abad ke XVIII M.
1) Telah
berkelebihan filsafat Islam, Al-Ghazali mendapat sukses di Timur dan Ibnu Rusyd
mendapat sukses di Barat.
2) Umat
islam terutama para pemerintahannya melalaikan ilmu pengetahuan dan kebudayaan
dan tidak memberi kesempatan untuk berkembang.
3) Terjadinya
pemberontakan yang dibarengi dengan serangan dari luar, sehingga menimbulkan
kehancuran yang mengakibatkan berhentinya kegiatan pengembangan ilmu
pengetahuan.[2]
Dengan semakin ditinggalkannya
pendidikan intelektual, maka semakin statis perkembangan kebudayaan islam,
karna daya intelektual generasi penerusnya tidak mampu mengadakan kreasi-kreasi
budaya baru. Kehancuran total yang dialami oleh kota Baghdad dan Granada
sebagai pusat-pusat pendidikan dan kebudayaan,menandai runtuhnya sendi
pendidikan dan kebudayaan islam. Kebekuan intelektual dalam kehidupan kaum
muslimin yang diwarnai dengan berkembangnya berbagai macam aliran sufi yang
karena terlalu toleran terhadap ajaran mistik yang berasal dari agama lain
(Hindu, Budha, Neo Platonisme) telah memunculkan berbagai macam tarikat yang
menyimpang jauh dari ajaran islam, telah memunculkan berbagai tariqat yang
menyimpang jauh dari ajaran agama islam.[3]
2.2
Corak Kemunduran Pendidikan Islam
Kehancuran total
yang dialami oleh Baghdad dan Cordova sebagai pusat-pusat pendidikan dan
kebudayaan Islam, menandai runtuhnya sendi pendidikan dan kebudayaan islam.
Daya intelektual umat islam tidak mampu untuk mengatasi persoalan-persoalan
baru sebagai akibat perkembangan zaman. Dan sebagian besar negeri Islam dijajah
oleh bangsa Barat.
Corak kemunduran
pendidikan Islam dapat diliat dari beberapa aspek:
1.
Bidang
intelektual
Kemunduran dalam bidang intelektual
ditandai dengan ketidakmampuan umat Islam untuk mempergunakan akalnya dalam
mengembangkan ilmu-ilmu keislaman. Menurut fazlal Rhman gejala kemunduran
intelektual ditandai dengan penutupan Ijtihad(pemikiran yang original dan
bebas)
2.
Bidang
akidah dan ibadah
Perbuatan
syirik dan khurafat sudah membudaya, sedangkan dalam bidang ibadah adalah
dengan masuknya hal-hal yang bersifat bid’ah ke dalam pengalaman ibadah.
Menurut M.Nathir akibat perbuatan syirik bid’ah dan khurafat maka kemurnian
tauhid terancam.
3.
Bidang
hukum
Kemunduran dalam
bidang hukum disebabkan ditutupnya pintu ijtihad, yang terjadi adalah
berkembangnya taklis buta dikalangan umat islam. Dengan sikap hidup yang
fatalistis tersebut kehidupan mereka sangat statis.
4.
Bidang
kurikulum
Terlihatdari
sedikitnya mata pelajaran dilembaga pendidikan Islam di seluruh dunia Islam.
Mata pelajaran agama yang berorientasi kepada kehidupan akhirat seperti fiqh,
akhlak, tasawuf lebih banyak dibanding dengan ilmu-ilmu keislaman yang
berorientasi kepada kehidupan dunia seperti filsafat, ilmu fisika, matematika,
biologi dihilangkan bahkan ada lembaga yang mengharamkan mata pelajaran
filsafat.
5.
Bidang
karya ilmiah
Pada masa
kemunduran tidak ada lagi buku-buku ilmu keislaman yang dihasilkan oleh para
sarjana muslim. Pembelajaran tidak menghasilkan ilmu yang baru tetapi hanya menghasilkan
syarah(komentar). Karya-karya tertentu mengenai teologi rasional tertimbun
dalam lebih dari setengah lusin lapisan komentar.
6.
Bidang
kehidupan dan tradisi kelembagaan
Pada masa
kemunduran ini kehidupan di lembaga pendidikan di tengh-tengah masyarakat
adalah kehidupan Zuhud. Akibat kehancuran ini dalam bidang kehidupan
intelektual dan material adalah beralihnya secara dratis pusat-pusat kebudayaan
dari dunia Islam ke Eropa. Dalam kondisi ini menyebabkan umat islam mencari
peganagn dan sandaran hidup yang bisa mengarahkan kehidupan mereka. Paham
jabariyah dalam islam menyebar luas. Dengan kondisi seperti itu berkembanglah
berbagai sistem riyadah dan atau cara tertentu yang dikembangkan untuk para
murid yang disebut “Thariqat”.
Keadaan yang demikian berlangsung
selama masa kemunduruan kebudayaan dan pendidikan islam sampai dengan abad ke
12 H/ 18 M. Baru pada pertengahan abad ke 12 H/ 18 M tersebut timbullah
disana—sini usaha untuk mmengadakan permurnian kembali ajaran-ajaran Islam yang
nampak di Jazirah Arab oleh Muhammad Ibnu Abd al-Wahab(1115-1206 H) dan di India oleh Syah Waliullah (1113-1176
H) .Usaha pemurnian tersebut mengarah kepada dua sasaran pokok yaitu
(1) Mengembalikan
ajaran islam kepada unsur-unsur aslinya, dengan bersumber pada Al-Qur’an dan
As-Sunnah, membuang segala bi’dah dan khurafat serta pengaruh dari ajaran
lainyang dimasukkan oleh kaum sufi
(2) Membuka
pintu ijtihad yang telah beberapa abad sebelumnya dinyatakan ditutup.Gerakan
pemurnian ini adalah merupakan tahap awal dari gerakan pembaharuan yang nanti
dilaksanakan pada akhir abad ke 13H/19 M.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan makalah diatas dapat penyusun simpulkan :
1.
Kemunduran
pendidikan islam terjadi saat Baghdad jatuh pada tahun 1258 M dan Jatuhnya
Cordova pada tahun 1236 M.
2.
Kemunduran ini
disebakan oleh jatuh Baghdad dan Cordova dengan faktor-faktor internal maupun
eksternal
3.
Pada masa
kemunduran pendidikan islam dan ada beberapa bidang yang ikut jatuh diantaranya
Bidang Intelektual, Akidah dan Ibadah, Bidang Hukum,Bidang Kurikulum dan Karya
ilmiah, Bidang Kehidupan dan Tradis Kelembagaan.
3.2
Saran
Demikianlah makalah mengenai “Masa Kemunduran Pendidikan Islam” semoga
makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Penulis mengharapkan makalah ini dapat
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita dan senantiasa mendekatkan diri kita
kepada Allah SWT
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an
Al-Hadist
Ramayulis. 2011.
Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta:
Kalam mulia..
Syarif, Muslim Thought Diponegoro, Bandung,
hal. 161-164
Zuhairini, dkk. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Bumi Aksara.
Jakarta. Hal.111
[1]
Ramayulis. Sejarah Pendidikan
Islam. Jakarta: kalam mulia,h.109
[2]
M.M. Syarif, Muslim Thought Diponegoro, Bandung, hal. 161-164
[3]
Dra. Zuhairini, dkk. Sejarah Pendidikan
Islam. Bumi Aksara. Jakarta,2011. Hal.111