tri

Senin, 20 Oktober 2014

Makalah SEJARAH PERADABAN ISLAM

Tugas kelompok 7
MASA KEMUNDURAN PENDIDIKAN ISLAM
Diajukan Guna Melengkapi Tugas Mata Kuliah
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
JUR / KLS / SEMESTER: PAI / H / 1
DOSEN : ERIKSAN, M.Pd.I
Disusun oleh :
1.      Rifki Miftakhul Ulum (1411010383)
2.      Rodiana fitria (1411010388)
3.      Tri Widayati (1411010409)
 



 



FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
2014/2015

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penyusun makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah atas junjungan kita nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya kelak diyaumil akhir nanti.
Untuk lebih jelasnya berikut ini saya akan menguraikan dari mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam dengan pembahasan “Masa Kemunduran Pendidikan Islam” yang mudah-mudahan dapat berguna bagi pembaca khususnya dan bagi kita semua.
Demikianlah makalah ini kami buat dan sekiranya ada kekurangan yang terdapat dalam makalah ini kami mohon maaf dan kami siap menerima kritikan yang dapat memotivasi kami kedepannya , terutama dari Bapak Eriksan dan dari teman-teman yang membaca makalah ini. Kami berharap setelah membaca makalah yang sederhana ini kita dapat menambah ilmu dan wawasan kita semua.
Wassalamualaikum wr.wb



                                                              Bandar Lampung,27 September 2014


                                                                                     Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Tujuan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sebab-sebab terjadinya Kemunduran Pendidikan Islam
2.2 Corak Kemunduran Pendidikan Islam
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
                                                                           














BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pendidikan Islam secara khusus tidak dapat disamakan dengan makna pendidikan secara umum. Pendidikan Islam dikenal dan diyakini oleh penganut agama Islam sebagai suatu kegiatan pendidikan yang bersumber dari pokok ajaran Islam (al-Quran) dan al-Hadits sebagai penjelasnya. Pendidikan Islam yang mulai dirintis sejak turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW mengalami pasang dan surut seiring dengan perjalanan panjangnya melintasi ruang dan waktu hingga masa sekarang.Hal tersebut bergantung pada bagaimana pelaku sejarah pada masanya itu melaksanakan proses pendidikan.
Puncak kejayaan pendidikan Islam dimulai dengan berkembang luasnya lembaga-lembaga pendidikan Islam dan madrasah-madrasah formal di berbagai pusat kebudayaan Islam. Hal ini dipengaruhi oleh jiwa dan semangat kaum muslimin pada waktu itu yang sangat dalam penghayatan dan pengamalannya terhadap ajaran Islam.
Namun pendidikan Islam yang pernah mengalami masa puncak tersebut, lambat laun mulai mengalami kemerosotan jika dibandingkan dengan masa sebelumnya. Peristiwa ini belangsung sejak jatuhnya kota Baghdad di bagian Timur dan kota Cordova di bagian Barat yang keduanya adalah menjadi pusat pendidikan Islam pada waktu itu. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang juga menjadi sebab kemunduran pendidikan Islam.
Dengan demikian, dalam sebuah lembaga pendidikan pasti terjadi pertumbuhan dan perkembangan, dan ini sama halnya dengan pendidikan Islam. Dalam pendidikan Islam ada beberapa masa yaitu masa perintisan, masa kejayaan, masa kemunduran, dan ada pula masa pembaharuan. Maka dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan beberapa bagian penting yang terkait dengan masa kemunduran.

1.2 Rumusan Masalah
1. Kapan masa kemunduran pendidikan islam berlangsung?
2. Apa sebab terjadinya kemunduran pendidikan islam?
3. Dalam bidang apa saja kemunduran pendidikan islam?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui masa kemunduran pendidikan islam
2. Mengetahui sebab terjadinya kemunduran pendidikan islam
3. Mengetahui berbagai bidang kemunduran pendidikan islam












BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sebab-sebab terjadinya Kemunduran Pendidikan Islam
1. Kejatuhan Baghdad di Timur dan Cordova di Barat
a. Kejatuhan Baghdad (1258 M)
            Masa Daulah Abbasiyah dikenal sebagai masa keemasan. Namun, dengan kejatuhan Baghdad di Timur (1258 M) sebagai awal periode kemunduran pendidikan yang ditandai kemunduran intelektual. Menurut para sejarah diantara faktor-faktor yang menyebabkan keruntuhan daulah abbasiyah dapat dikelompokkan menjadi dua faktor: (1) faktor internal, (2) faktor eksternal.
1)      Faktor Internal
a)      Perpecahan ,perebutan kekuasaan dan pengaruh dalam keluarga Abbasiyah sendiri. Walaupun hal tersebut terjadi di dalam lingkungan keluarga sendiri, namun mempunyai pengaruh yang dalam dan luas sampai ke pendidikan islam.
b)      Gaya hidup yang berlebih-lebihan, oleh sebagian khalifah bahkan diikuti oleh keluarga, mereka dapat mendatangkan malapetaka. Sebagaimana pada diri khalifah al-Mu’taz. Al-mu’taz adalah khalifah pertama yang mengadakan kendaraan dengan memakai hiasan emas. Sehingga mereka menghabiskan uang yang tersedia di Bait al-Mal.
c)      Kelemahan sebagian dari khalifah, khalifah merupakan pusat dari struktur kekuasaan pemerintahan, seharusnya dipegang oleh orang-orang yang kuat dipandang dari berbagai segi. Namun, pada masa kemunduran kelemahan khalaifah merupakan sebab diantara sekian banyak sebab-sebab yang membawa kemunduran dan kehancurandi bidang pemerintahan.
d)     Pada masa tertentu hanya sebagai lambang, khalifah tunduk dibawah kekuasaan orang-orang yang berkuasa dibawahnya. Khalifah sewaktu-waktunya dapat diturunkan bahkan kalau perlu dapat saja dibunuh.
e)      Persaingan dan pertentangan antar unsur Arab, Persia, dan Turki, pada masa Daulah Abbasiyah itu erat sekkali kaitannya dengan perpecahan dan perebutan kekuasaan serta pengaruh dalam keluarga khalifah
f)       Perpecahan yang disebabkan perbedaan mazhab, menyebabkan terjadinya pertentangan dan perpecahan karena masing-masing mazhab mengaku bahwa mazhabnya yang benar dan mazhab yg lain adalah salah.
2)      Faktor-faktor Eksternal
a)      Berkembangannya ajaran teologi asy’ari dan tasawuf al-Ghazali yang mengajarkan tawakal dan fatalisme
b)      Dominan pengaruh Turki di dunia Islam
c)      Serangan Mongol ke Baghdad
d)     Perang Salib
b. Kejatuhan Cordova (1236 M)
            Setelah mencapai kemajuan dan kesuksesan kurang lebih selama delapan abad Andalusia (Spanyol) menjadi kiblat ilmu pengetahuan. Jika Baghdad mengalami masa kemunduran dan kehancuran setelah mencapai puncak kejayaannya, maka Cordova di Andalusia mengalami hal yang sama.
1)      Faktor Internal
a)      Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan yang menyebabkan munculnya perebutan kekuasaan di antara ahli waris kerajaan.
b)      Lemahnya figur dan kharismatik yang dimiliki khalifah. Khalifah tidak lebih sebagai simbol saja, sedangkan yang menjalankan pemerintahan sepenuhnya ditangan Wazir.
c)      Terjadinya perselisihan di kalangan umat Islam itu sendiri yang disebabkan perbedaan kepentingan
d)     Tatkala umat islam menguasai Andalusia,kebijakan para penguasa Muslim tidak melalukan Islamisasi secara sempurna tetapi membiarkan orang-orang kristen mempertahankan hukum dan tradisi mereka asalkan tetapkan tetap membayar upeti dan tidak mengadakan perlawanan bersenjata. Dan tatkala umat islam mengalami kelemahan,mereka bangkit menghancurkan umat islam.
e)      Munculnya Muluk al-Thawaif (kerajaan-kerajaan kecil) yang masing-masing saling berebut kekuasaan.
2)      Faktor Eksternal
Daulah Ummayyah yang berada dalam posisi yang lemah karena faktor-faktor tersebut diatas, muncul serangan dari kristen yang sudah menyatu. Akibatnya Cordova jatuh di bawah kekuasaan Kristen. Dengan jatuhnya Cordova, mka daerah kekuasaan Daulah Umayyah yang lainnya dapat pula dikuasai oleh orang Kristen dengan mudah.[1]

            M.M Sharif dalam bukunya Muslim Thought, mengungkapkan gejala kemunduran pendidikan dan kebudayaan islam tersebut sebagai berikut: “...telah kita saksikan bahwa pikiran Islam telah melaksanakan satu kemajuan yang hebat dalam jangka waktu yang terletak diantara abad ke VIII dan abad ke XIII M...sebagai satu perbekalan yang matang untuk menjadi dasar pokok dalam mengadakan pembangkitan Eropa(renaissance)”
            Selanjutnya diungkapkan oleh M.M Sharif, bahwa pikiran Islam menurun setelah abad ke XIII M dan terus melemah sampai abad ke XVIII M.
1)      Telah berkelebihan filsafat Islam, Al-Ghazali mendapat sukses di Timur dan Ibnu Rusyd mendapat sukses di Barat.
2)      Umat islam terutama para pemerintahannya melalaikan ilmu pengetahuan dan kebudayaan dan tidak memberi kesempatan untuk berkembang.
3)      Terjadinya pemberontakan yang dibarengi dengan serangan dari luar, sehingga menimbulkan kehancuran yang mengakibatkan berhentinya kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan.[2]
          Dengan semakin ditinggalkannya pendidikan intelektual, maka semakin statis perkembangan kebudayaan islam, karna daya intelektual generasi penerusnya tidak mampu mengadakan kreasi-kreasi budaya baru. Kehancuran total yang dialami oleh kota Baghdad dan Granada sebagai pusat-pusat pendidikan dan kebudayaan,menandai runtuhnya sendi pendidikan dan kebudayaan islam. Kebekuan intelektual dalam kehidupan kaum muslimin yang diwarnai dengan berkembangnya berbagai macam aliran sufi yang karena terlalu toleran terhadap ajaran mistik yang berasal dari agama lain (Hindu, Budha, Neo Platonisme) telah memunculkan berbagai macam tarikat yang menyimpang jauh dari ajaran islam, telah memunculkan berbagai tariqat yang menyimpang jauh dari ajaran agama islam.[3]
         
2.2 Corak Kemunduran Pendidikan Islam
          Kehancuran total yang dialami oleh Baghdad dan Cordova sebagai pusat-pusat pendidikan dan kebudayaan Islam, menandai runtuhnya sendi pendidikan dan kebudayaan islam. Daya intelektual umat islam tidak mampu untuk mengatasi persoalan-persoalan baru sebagai akibat perkembangan zaman. Dan sebagian besar negeri Islam dijajah oleh bangsa Barat.
Corak kemunduran pendidikan Islam dapat diliat dari beberapa aspek:
1.             Bidang intelektual
          Kemunduran dalam bidang intelektual ditandai dengan ketidakmampuan umat Islam untuk mempergunakan akalnya dalam mengembangkan ilmu-ilmu keislaman. Menurut fazlal Rhman gejala kemunduran intelektual ditandai dengan penutupan Ijtihad(pemikiran yang original dan bebas)
2.             Bidang akidah dan ibadah
          Perbuatan syirik dan khurafat sudah membudaya, sedangkan dalam bidang ibadah adalah dengan masuknya hal-hal yang bersifat bid’ah ke dalam pengalaman ibadah. Menurut M.Nathir akibat perbuatan syirik bid’ah dan khurafat maka kemurnian tauhid terancam.
3.             Bidang hukum
          Kemunduran dalam bidang hukum disebabkan ditutupnya pintu ijtihad, yang terjadi adalah berkembangnya taklis buta dikalangan umat islam. Dengan sikap hidup yang fatalistis tersebut kehidupan mereka sangat statis.
4.             Bidang kurikulum
          Terlihatdari sedikitnya mata pelajaran dilembaga pendidikan Islam di seluruh dunia Islam. Mata pelajaran agama yang berorientasi kepada kehidupan akhirat seperti fiqh, akhlak, tasawuf lebih banyak dibanding dengan ilmu-ilmu keislaman yang berorientasi kepada kehidupan dunia seperti filsafat, ilmu fisika, matematika, biologi dihilangkan bahkan ada lembaga yang mengharamkan mata pelajaran filsafat.
5.             Bidang karya ilmiah
          Pada masa kemunduran tidak ada lagi buku-buku ilmu keislaman yang dihasilkan oleh para sarjana muslim. Pembelajaran tidak menghasilkan ilmu yang baru tetapi hanya menghasilkan syarah(komentar). Karya-karya tertentu mengenai teologi rasional tertimbun dalam lebih dari setengah lusin lapisan komentar.
6.             Bidang kehidupan dan tradisi kelembagaan
          Pada masa kemunduran ini kehidupan di lembaga pendidikan di tengh-tengah masyarakat adalah kehidupan Zuhud. Akibat kehancuran ini dalam bidang kehidupan intelektual dan material adalah beralihnya secara dratis pusat-pusat kebudayaan dari dunia Islam ke Eropa. Dalam kondisi ini menyebabkan umat islam mencari peganagn dan sandaran hidup yang bisa mengarahkan kehidupan mereka. Paham jabariyah dalam islam menyebar luas. Dengan kondisi seperti itu berkembanglah berbagai sistem riyadah dan atau cara tertentu yang dikembangkan untuk para murid yang disebut “Thariqat”.

          Keadaan yang demikian berlangsung selama masa kemunduruan kebudayaan dan pendidikan islam sampai dengan abad ke 12 H/ 18 M. Baru pada pertengahan abad ke 12 H/ 18 M tersebut timbullah disana—sini usaha untuk mmengadakan permurnian kembali ajaran-ajaran Islam yang nampak di Jazirah Arab oleh Muhammad Ibnu Abd al-Wahab(1115-1206 H)  dan di India oleh Syah Waliullah (1113-1176 H) .Usaha pemurnian tersebut mengarah kepada dua sasaran pokok yaitu
(1)   Mengembalikan ajaran islam kepada unsur-unsur aslinya, dengan bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, membuang segala bi’dah dan khurafat serta pengaruh dari ajaran lainyang dimasukkan oleh kaum sufi
(2)   Membuka pintu ijtihad yang telah beberapa abad sebelumnya dinyatakan ditutup.Gerakan pemurnian ini adalah merupakan tahap awal dari gerakan pembaharuan yang nanti dilaksanakan pada akhir abad ke 13H/19 M.




















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah diatas dapat penyusun simpulkan :
1.             Kemunduran pendidikan islam terjadi saat Baghdad jatuh pada tahun 1258 M dan Jatuhnya Cordova pada tahun 1236 M.
2.             Kemunduran ini disebakan oleh jatuh Baghdad dan Cordova dengan faktor-faktor internal maupun eksternal
3.             Pada masa kemunduran pendidikan islam dan ada beberapa bidang yang ikut jatuh diantaranya Bidang Intelektual, Akidah dan Ibadah, Bidang Hukum,Bidang Kurikulum dan Karya ilmiah, Bidang Kehidupan dan Tradis Kelembagaan.
3.2         Saran
          Demikianlah makalah mengenai “Masa Kemunduran Pendidikan Islam” semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Penulis mengharapkan makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita dan senantiasa mendekatkan diri kita kepada Allah SWT














DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an
Al-Hadist
Ramayulis. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam mulia..
Syarif, Muslim Thought Diponegoro, Bandung, hal. 161-164
Zuhairini, dkk. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Bumi Aksara. Jakarta. Hal.111









[1]           Ramayulis. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: kalam mulia,h.109
[2]           M.M. Syarif, Muslim Thought Diponegoro, Bandung, hal. 161-164
[3] Dra. Zuhairini, dkk. Sejarah Pendidikan Islam. Bumi Aksara. Jakarta,2011. Hal.111